PT BESTPROFIT FUTURES BANJARMASIN
PT BESTPROFIT FUTURES - Jakarta, Dolar Amerika Serikat (AS) secara umum melemah, Rabu, akibat berbagai faktor negatif, termasuk meningkatnya kecemasan pasar terkait penutupan sebagian aktivitas pemerintahan Negeri Pamas Sam dan ketegangan antara Presiden Donald Trump dengan bank sentral Federal Reserve.
Namun, ada anomali di dalam negeri. Nilai rupiah juga menunjukkan pelemahan terhadap dolar AS.
Rupiah melemah kala mayoritas mata uang kawasan Asia membukukan apresiasi melawan dolar AS. Jika dibandingkan dengan yang sama-sama melemah pun, pelemahan rupiah merupakan yang terdalam.
Kembali ke AS, ada kekhawatiran terkait pelemahan ekonomi AS dan global telah menyebabkan obligasi bertenor 10 tahun turun sekitar 25 basis poin di Desember. Kondisi ini semakin menekan greenback dan mempersuram proyeksi pergerakannya di masa depan.
"Pertumbuhan AS yang moderat dan ketegangan politik negatif bagi dolar dan kami memperkirakan pelemahan ini akan berlanjut," kata Sim Moh Siong, ahli strategi mata uang di Bank of Singapore, dilansir dari CNBC International.
Ia memperkirakan yen Jepang akan menjadi pemenang di tengah-tengah meningginya risiko ekonomi global.
Dolar telah berjuang melawan pelemahan terhadap berbagai mata uang dunia, utamanya yen. Greenback telah melemah dalam delapan hari berturut-turut karena tingginya risiko global menguntungkan yen yang merupakan safe haven.
Dolar berupaya bergerak stabil hari Rabu dengan mencatatkan kenaikan 0,3% terhadap yen sementara euro juga menguat 0,5%.
Dalam beberapa bulan terakhir, dolar babak belur menghadapi berbagai faktor bearish seperti spekulasi terkait proyeksi kenaikan suku bunga AS, turunnya imbal hasil obligasi, serta jatuhnya harga minyak dunia.
Pekan lalu, The Fed kembali menaikkan suku bunganya untuk kali keempat tahun ini dan berencana untuk kembali menaikkan bunga acuannya tahun depan di tengah berbagai risiko ekonomi yang meningkat.
Sehari setelahnya, ia melanjutkan serangannya terhadap bank sentral tersebut.
"Mereka [The Fed] menaikkan suku bunga terlalu cepat karena mereka pikir perekonomian sedang baik. Namun saya rasa mereka akan segera memahaminya," kata Trump kepada wartawan di Oval Office, Selasa (25/12/2018), dilansir dari CNBC International.
"Saya memiliki keyakinan yang besar terhadap perusahaan-perusahaan kita. Kita memiliki perusahaan, yang terbaik di dunia, dan mereka berkinerja sangat baik. Mereka memiliki angka-angka yang mencetak rekor. Jadi, saya kira ini adalah kesempatan yang luar biasa untuk membeli [sahamnya]," kata Trump setelah berbicara dengan para tentara AS di luar negeri melalui video conference.
Selain itu, penutupan pemerintahan AS sebagian ikut menambah kekhawatiran investor akibat ketidakpastian politik itu. Senat AS tidak mampu memecah kebuntuan terkait permintaan Trump yang menginginkan alokasi dana bagi pembangunan tembok batas dengan Meksiko.
Seorang pejabat senior mengatakan government shutdown itu akan berlanjut hingga 3 Januari mendatang.
Masuk ke dalam negeri, Bank Indonesia memberikan penejelasan kenapa rupiah melemah.
"Pelemahan rupiah hari ini dipicu oleh global risk off terkait memanasnya suhu politik AS di akhir pekan lalu, yang memicu sell off di pasar saham global," kata Nanang.
"Tekanan dari global tersebut di tengah kondisi volume pasar valas domestik yang menipis dan aksi squaring posisi pelaku pasar yang mengalami short dolar terutama menjelang penutupan akhir tahun."
Menurut Nanang, sentimen risk off dan flight to quality kembali mewarnai pasar keuangan global menjelang libur panjang dipicu kekhawatiran pasar terhadap berlanjutnya partial government shutdown.
Beberapa faktor ini, mendorong terjadinya pelemahan indeks saham global, dan penurunan harga komoditas diikuti penurunan yield serta penguatan dolar AS secara across the board.
"Penguatan dolar juga dipengaruhi oleh pernyataan Fed President New York John Williams yang menilai ekspektasi kenaikan Fed Funds Rate sebanyak 2 kali masih makes sense," jelasnya.
"Karena kondisi volume pasar domestik yang sedang tipis, risk off di pasar global ini menyebabkan rupiah pada pembukaan pasar langsung dibuka dengan gap melemah ke Rp 14.600/US$," sambungnya.
Sumber: CNBC Indonesia
PT BESTPROFIT FUTURES, PT BEST PROFIT FUTURES, PT BESTPROFIT, PT BEST PROFIT, BESTPROFIT FUTURES, BEST PROFIT FUTURES, BESTPROFIT, BEST PROFIT, BESTPRO, BPF, PT.BPF, BPF BANJAR, BPF BANJARMASIN, PT BEST, PT BPF
0 komentar:
Posting Komentar