Rencana terdekat bagi Sutan adalah memilih klub terbaik yang bakal menjadi pelabuhannya. Klub itu diharapkan Sutan dapat menunjang masa depan kariernya di dunia sepak bola. - BESTPROFIT
Kepada CNNIndonesia.com, Sutan mengaku sudah mendapat beberapa tawaran dari sejumlah klub. Namun, penyerang 15 tahun itu belum bisa mengambil keputusan.
“Sebenarnya banyak klub yang minta saya gabung, tapi belum ditentukan. Kemarin juga ada yang telepon ke ayah saya dari klub luar negeri, tapi saya belum tanya. Biar nanti ayah yang menentukan klub mana yang terbaik buat saya,” kata Sutan. - PT BEST PROFIT
Lebih lanjut, Sutan juga mengaku telah mendapatkan penawaran untuk bisa mengikuti trial di luar negeri. Tawaran ia dapatkan dari Akademi Chelsea Singapura yang menjadi wadahnya menimba ilmu selama ini selain di SSB (Sekolah Sepak Bola) Bina Taruna, Rawamangun.
“Pelatihnya, Ryz Martin, kemarin bilang kemungkinan kalau tidak ke Brasil ya ke Eropa, Januari nanti. Tapi klubnya belum tahu pasti,” ucap Sutan.
Ditanya keinginannya untuk bergabung dengan klub lokal, Sutan yang kini duduk di bangku kelas I SMA, lebih memilih untuk bisa bergabung dengan klub luar negeri. Ada ketakutan karier dan kemampuannya tidak bisa berkembang dengan baik jika tetap berlatih di klub lokal. - BEST PROFIT
“Sebenarnya saya ingin main di luar negeri karena biar kemampuan saya bisa lebih berkembang. Ya, alasannya karena sepak bola di luar negeri lebih maju. Tapi, kalau dipanggil Timnas harus selalu siap,” ungkap Zico.
“Saya takutnya saya kayak yang sudah-sudah, mainnya jadi tidak berkembang kalau main di Indonesia. Sebenarnya saya juga suda ada manajemen dari Akademi Chelsea Singapura, jadi nanti yang urus pelatihnya, Ryz Martin,” sambungnya.
Zico mengaku senang dan bangga bisa disebut sebagai ‘Wonderkid Indonesia’. Predikat itu tak lantas membuat penyerang yang mencetak sepuluh gol di kualifikasi Piala Asia U-16 2018 itu lupa diri.
Selama belum ada panggilan memperkuat Timnas U-16, Zico masih tetap menjalani latihan di SSB Bina Taruna. Sutan juga sering mendapatkan latihan tambahan dari sang ayah Oriyanto Jhosan, yang juga merupakan mantan pesepakbola Semen Padang.
“Ayah yang sering menambahkan jam dan materi latihan di luar latihan rutin setiap Selasa, Kamis dan Sabtu di Bina Taruna. Kebetulan juga posisi saya dan ayah, sama-sama striker,” ucap Sutan.
“Padahal awalnya saya itu posisinya gelandang serang, tapi Coach Fakhri (Husaini, pelatih Timnas U-16) pasti punya pertimbangan kenapa saya dipindah posisi. Tapi Alhamdulillah juga saya bisa jadi top scorer,” ujar Sutan.
0 komentar:
Posting Komentar